Digunakan dalam berbagai praktik dan penelitian di laboratorium, neraca atau timbangan analitik merupakan jenis pengukur zat kimia yang memiliki massa sangat kecil. Ketelitian ukuran massa yang dihadirkan timbangan jenis ini umumnya berada pada rentang sub-miligram. Jenis bendanya sendiri dapat berupa zat padat maupun cair.
Dalam praktik pengukuran massa benda yang sangat kecil, Anda perlu mengetahui beberapa poin utama dalam penggunaan neraca analitik. Poin-poin tersebut meliputi konsep, cara kerja, serta cara menggunakan timbangan analitik yang sudah disesuaikan dengan aturan seharusnya.
Mengenal Konsep dan Cara Kerja Timbangan Analitik
Tak hanya mengukur massa zat berukuran kecil dalam rentang sub-miligram, timbangan analitik juga memiliki ketelitian tinggi. Bahkan, ketelitian yang dihadirkan dapat mencapai angka 0,0001 gram. Selain itu, timbangan laboratorium ini juga bisa digunakan untuk membuat persentase massa suatu zat terhadap zat lain yang turut diuji.
Terdapat dua jenis neraca analitik, yakni timbangan analitik analog dan digital. Meski demikian, jenis timbangan analitik digital lebih banyak digunakan saat ini. Salah satu alasan utamanya adalah proses penimbangan zat dan pembacaan massa yang jauh lebih mudah dan cepat dibandingkan jenis analog.
Saat menimbang massa suatu zat, neraca analitik akan mengukur tekanan yang dibutuhkan dalam proses penghitungan massa. Melalui proses ini, timbangan tersebut mampu menampilkan massa zat sebenarnya yang diperlukan dalam pencatatan uji laboratorium.
Cara kerja timbangan analitik juga melibatkan prinsip elektromagnetik. Timbangan ini akan menghasilkan gaya tolak pada sampel zat yang diukur sehingga dapat menampilkan hasil ukuran massa dalam kondisi gaya seimbang atau sama rata.
Cara Menggunakan Timbangan Analitik
Untuk mendapatkan hasil penghitungan massa sampel yang tepat dan akurat, Anda perlu mengetahui cara menggunakan timbangan analitik yang benar dan sesuai aturan. Simak prosedur step-by-step dalam penggunaan neraca analitik berikut ini:
1. Pastikan timbangan sudah berada dalam posisi yang sesuai sebelum mulai digunakan.
2. Atur water pass sesuai petunjuk penggunaan yang dianjurkan.
3. Hidupkan timbangan dengan menekan tombol “Power”.
4. Tunggu hingga timbangan berada pada posisi stabil yang ditunjukkan dengan tampilan angka nol pada monitor.
5. Buka tutup kaca timbangan.
6. Tempatkan zat yang akan ditimbang ke atas piringan.
7. Tunggu prosesnya hingga timbangan menunjukkan angka yang stabil.
8. Setelah kondisi timbangan dirasa stabil dan angka tidak lagi berubah-ubah, catatlah angka penghitungan massa zat yang ditimbang.
9. Angkat zat dari atas piringan neraca.
10. Matikan timbangan, bersihkan piringannya dengan menggunakan kuas khusus, dan kembali simpan timbangan analitik di tempat yang aman, kering, dan bebas dari gangguan.
Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Menggunakan Timbangan Analitik
Selain memahami cara menggunakan timbangan analitik yang baik dan benar, Anda juga perlu memerhatikan sejumlah hal penting lain dalam penggunaan neraca laboratorium ini. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Pastikan neraca selalu dikalibrasi atau diatur ulang sebelum dipakai menimbang zat atau sampel baru. Proses kalibrasi dapat dilakukan secara eksternal dengan bandul maupun secara internal tanpa melibatkan komponen tambahan.
- Selalu gunakan alas seperti wadah, gelas, atau kertas saat akan meletakkan sampel di atas piringan timbangan.
- Timbangan analitik harus selalu berada di ruangan dengan suhu yang stabil sehingga perubahan temperatur tidak akan memengaruhi penghitungan massa benda.
Demikian penjelasan mengenai pengertian, prinsip kerja, hingga cara menggunakan timbangan analitik. Informasi tersebut bisa pula dijadikan salah satu panduan saat Anda akan menggunakan jenis timbangan ini di laboratorium.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran massa zat yang lebih tepat dan akurat, pastikan Anda menggunakan produk neraca analitik dari Mettler Toledo. Kualitas tepercaya dan prosedur penggunaan yang mudah dilakukan oleh siapa saja membuat timbangan ini cocok menjadi perangkat inti dalam proses uji laboratorium.
0 Komentar